Kamis, 22 Desember 2011

Membangun,Melaksanakan,dan Memelihara Proyek Sistem


A.Pengembangan Sistem Secara Manual
            Perusahaan biasanya memperoleh sistem melalui dua cara:
Ø  Mengembangkan sistem khusus secara internal melalui berbagai aktivitas pengembangan sistem yang formal dan/atau
Ø  Membeli sistem komersial dari pemasok peranti lunak.

Banyaknya pemasok komersial menawarkan sistem sistem informasi berkualitas tinggi dan bertujuan umum.Para pemasok ini terutama melayani perusahaan yang melayani perusahaan yang memiliki kebutuhan informasi umum.Biasanya,perusahaan klien mereka memiliki praktik bisnis yang begitu terstandardisasi,sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat membeli sistem informasi yang telah siap desainnya dan menggunakannya dengan sedikit atau tanpa modifikasi.Akan tetapi,banyak perusahaan yang membutuhkan sistem yang sesuai dengan berbagai operasi uniknya.Perusahaan-perusahaan ini mendesain sendiri sistem informasinya melalui aktivitas pengembangan sistem internal
B.Berbagai Alat Untuk Meningkatkan Pengembangan Sistem
            Proyek pengembangan sistem tidak selalu merupakan cerita keberhasilan.Bahkan,pada saat diimplementasikan,beberapa sistem menjadi usang atau cacat dan harus diganti.Diperkirakan dari semua proyek sistem,25 persen di antaranya gagal.Dengan kata lain,proyek tersebut dihentikan secara dini dan tidak pernah diimplementasikan,atau harus didesain ulang dengan waktu implementasi enam bulan.Beberapa masalah yang terjadi dalam hal ini,antara lain:
Ø  Kebutuhan sistem yang tidak dispesifikasi dengan baik.
Ø  Teknik pengembangan yang tidak efektif
Ø  Kurangnya keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem
Berbagai masalah ini menyebabkan para peniliti mencari cara-cara memperbaiki proses pengembangan.Fokus dari usaha ini adalah pada teknik untuk mengurangi waktu pengembangan,memfasilitasi dengan lebih baik dalam hal transfer informasi,mendorong keterlibatan pengguna,dan meningkatkan kualitas secara umum.Beberapa teknik yang digunakan secara luas untuk perbaikan pengembangan sistem yaitu:
1.Pembuatan Prototipe
            Pembuatan prototipe merupakan teknik yang memberikan pengguna versi awal dari sistem.Prototipe dikembangkan secara cepat dan murah dengan maksud akan dimodifikasi kemudian.Tujuan dari teknik adalah untuk menyajikan”spesifikasi fungsional yang tidak ambigu,yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan belajar,serta akhirnya akan berubah menjadi sebuah sistem yang diimplementasikan secara penuh.
            Biaya dari model prototipe dapat dijaga tetap murah dengan mengurangi berbagai fitur menjadi hanya elemen-elemen penting saja.Contohnya,prototipe sistem tidak akan berisi kode rumit yang dibutuhkan menvalidasi transaksi,kemampuan penanganan peristiwa khusus,dan pengendalian internal
2.Pendekatan case
            Teknologi computer-aided software engineering(CASE) melibatkan penggunaan sistem komputer dalam membangun sistem komputer.Alat CASE adalah berbagai produk peranti lunak komersial yang terdiri atas berbagai aplikasi yang sangat terintegrasi dan yang mendukung berbagai aktivitas SDLC.Metodologi ini dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas para profesional sistem,memperbaiki kualitas desain sistem,dan memperlancar SDLC.
3.Diagram PERT
            Teknik evaluasi dan tinjauan proyek  adalah alat untuk menunjukkan hubungan antarberbagai aktivitas penting yang membentuk gagasan serta proses pelaksanaan.Prinsip diagram ini,antara lain:
Ø  Aktivitas pekerjaan yang harus diselesaikan dalam proyek tersebut.Berbagai pekerjaan ini diberi label (dan diberi huruf A sampai L)di atas garis,bersama dengan perkiraan waktu penyelesaiannya.
Ø  Peristiwa yang menandai penyelesaian sebuah aktivitas dan awal aktivitas berikutnya.Peristiwa dalam diagram ini diberi angka 1 hingga 8
Ø  Jalur-jalur dalam diagram yang menghubungkan berbagai peristiwa dari awal hingga akhir
Ø  Jalur kritis.Jalur dengan waktu keseluruhan yang tertinggi.Jalur kritis dalam proyek ini adalah C-F-G-J-L,dengan waktu total 20 (4+5+3+4+4)minggu.Penundaan waktu dalam berbagai aktivitas di tahapan ini akan memperlama waktu keseluruhan proyek,oleh karenanya jalur ini disebut sebagai tahapan yang penting.
4.Diagram GANTT
            Diagram GANTT adalah diagram batang horizontal yang menyajikan waktu secara horizontal dan aktivitas secara vertikal.Waktu yang berhubungan dengan tiap aktivitas disajikan oleh sebuah batang yang menandai tanggal mulai dan berakhirnya aktivitas,Diagram GANTT banyak digunakan karena dapat menunjukkan status saat ini suatu proyek dalam waktu singkat.Melalui perbandingan perkiraan waktu dengan pekerjaan yang diselesaikan hingga saat ini,dapat dilihat proyek mana saja yang tepat waktu,lebih cepat atau terlambat dari jadwal.
C.Membentuk Sistem
            Tujuan utama dari tahap pembentukan adalah mendesain dan mengembangkan peranti lunak yang siap diuji dan disediakan bagi komunitas pengguna.Tahap ini melibatkan pemodelan sistem,pemograman aplikasi,dan pengujian aplikasi.Desain dan pemograman sistem yang modern mengikuti salah satu dari dua pendekatan ini,yaitu:
1.Pendekatan Desain Terstruktur
            Pendekatan desain terstruktur  adalah cara yang kaku untuk mendesain sistem dari atas ke bawah.Pendekatan ini dimulai dengan”gambaran umum’’dari sistem yang diusulkan dan yang secara bertahap didekomposisi menjadi lebih terperinci sampai benat-benar dipahami seluruhnya.Dalam pendekatan ini,proses bisnis yang didesain biasanya didokumentasikan berdasarkan aliran data dan diagram struktur.
2.Pendekatan Berorientasi Objek
            Pendekatan desain berorientasi objek adalah untuk membangun sistem informasi dari komponen standar atau objek yang dapat digunakan kembali.Pendekatan ini dapat disamakan dengan proses membuat mobil.Konsep dapat digunakan kembali ini penting dalam pendekatan desain berorientasi objek untuk desain sistem.Setelah dibuat,berbagai modul standar dapat digunakan dalam berbagai sistem lainnya yang memiliki kebutuhan hampir sama.Keuntungan dari pendekatan ini yaitu:pengurangan waktu dan biaya  pengembangan,pemeliharaan,pengujian,peningkatan dukungan dari pengguna serta fleksibilitas dalam proses pengembangan.
Elemen Pendekatan Desain Berorientasi Objek
            Karakteristik khusus dalam pendekatan desain berorientasi objek ini adalah baik data dan logika pemograman,seperti uji integritas,aturan akuntansi,dan prosedur pembaruan,disatukan dalam modul untuk mewakili objek.Berikut ini adalah berbagai elemen penting dalam pendekatan berorientasi objek.
Ø  Objek.Sama dengan kata benda dalam bahasa inggris.Contohnya,pemasok,pelanggan,persediaan,dan akun.Semuanya adalah objek.Berbagai objek ini memiliki dua karakteristik:atribut dan metode.Atribut Adalah data yang menjelaskan objek.Metode adalah tindakan yang dilakukan terhadap atau oleh objek yang dapat mengubah atributnya.
Ø  Class dan Instance.Kelas objek adalah pengelompokkan logis berbagai objek yang memiliki atribut dan metode yang sama.Instance adalah sebuah keberadaan objek dalam sebuah kelas.
Ø  Warisan.Berarti tiap instance objek mewarisi berbagai atribut dan metode kelas dimana instance tersebut berada.Contohnya,semua instance dalam hierarki kelas persediaan berbagai atribut yang sama dalam hal nomor barang,keterangan,dan jumlah barang digudang.Berbagai atribut ini akan ditetapkan sekali dan hanya sekali untuk objek persediaan.Jadi,instance objek seperti bearing roda,pompa air,dan alternator akan
mewarisi berbagai metode yang telah ditetapkan untuk kelas tersebut.
D.Desain Sistem
            Tujuan dari tahap desain adalah untuk menghasilkan gambaran terperinci sistem yang diusulkan,yang akan memenuhi kebutuhan sistem yang diindentifikasi selama analisis sistem,dan yang sesuai dengan desain konseptualnya.Dalam tahap ini,semua komponen sistem tampilan pengguna,tabel basis data,proses,dan pengendaliannya akan ditetapkan secara sangat hati-hati dan terperinci.Pada akhir tahap ini,berbagai komponen tersebut akan disajikan secara formal dalam laporan desain yang terperinci.Laporan ini terdiri atas satu rangkai”cetak biru”yang menentukan format layar input,tata letak laporan output,struktur basis data dan logika proses
1.Urutan Desain
            Tahap desain sistem dalam SDLC mengikuti sebuah rangkaian urutan peristiwa:membuat model data proses bisnis,menentukan tampilan konseptual pengguna,mendesain tabel basis data yang dinormalisasi;mendesain tampilan fisik pengguna (tampilan input dan output),mengembangkan model proses,menentukan pengendalian sistem,dan melakukan percobaan awal sistem.
2. Pendekatan Iteratif
            Biasanya,urutan desain yang disebutkan di atas tidak hanya merupakan proses yang linear.Tidak dapat dihindari bahwa kebutuhan sistem berubah selama tahap desain terperinci,hingga menyebabkan desainer harus kembali ke tahap-tahap sebelumnya.Contohnya,perubahan di saat-saat terakhir atas desain proses dapat memengaruhi kebutuhan pengumpulan data yang akhirnya,mengubah tampilan pengguna,serta membutuhkan perubahan dalam tabel-tabel basis data.
E.Pemodelan Data,Tampilan Konseptual,dan Tabel yang Dinormalisasi.
            Pemodelan data adalah kegiatan merumuskan kebutuhan data proses bisnis sebagai model konseptual.Instrument utama dokumentasi yang digunakan dalam pemodelan data adalah diagram relasi entitas.Teknik ini digunakan untuk menunjukkan berbagai entitas atau objek data dalam sistem.Jika entitas telah disajikan dalam model data,maka atribut data yang membentuk tiap entitas kemudian dapat dideskripsikan.Berbagai atribut mewakili tampilan konseptual pengguna yang harus didukung oleh tabel basis data yang dinormalisasi.Selama kebutuhan data semua pengguna telah ditentukan dengan tepat dalam model data,basis data yang dihasilkan akan mendukung tampilan untuk pengguna.

F.Mendesain Tampilan Fisik Pengguna
            Tampilan fisik adalah berbagai media yang digunakan untuk mengungkapkan atau menyajikan data.Media-media ini meliputi laporan output,dokumen,dan layar input.Sisa bagian ini akan berhubungan dengan sejumlah isu yang berkaitan dengan desain tampilan fisik pengguna.
1.Mendesain Tampilan Output
            Output adalah informasi yang dihasilkan oleh sistem untuk mendukung berbagai pekerjaan dan keputusan pengguna.Pada tingkat pemrosesan transaksi,output cenderung menjadi sangat detail.Sistem siklus pendapatan dan pengeluaran menghasilkan berbagai laporan pengendalian untuk manajemen tingkat yang lebih rendah dan dokumen operasional untuk mendukung aktivitas harian.Sistem siklus konversi menghasilkan berbagai laporan untuk penjadwalan produksi,mengelola persediaan,dan manajemen biaya.
`           Sistem buku besar/pelaporan keuangan dan sistem pelaporan manajemen menghasilkan output yang lebih ringkas.Para pengguna yang dituju sistem ini adalah pihak manajemen,pemegang saham,dan berbagai pihak lainnya yang berkepentingan di luar perusahaan.GL/FRS adalah sistem laporan wajib yang menghasilkan berbagai laporan formal yang disyaratkan oleh hukum.
-Atribut Output.Apa pun bentuk fisiknya,entah berupa dokumen operasional,laporan keuangan,atau laporan opsional,tampilan output harus memiliki berbagai atribut,antara lain:
Ø  Relevan.Setiap elemen dalam output informasi harus mendukung keputusan atau pekerjaan penggunanya.Berbagai fakta yang tidak relevan akan menyia-nyiakan sumber daya serta menyimpangkan perhatian dari isi informasi output.
Ø  Ringkasan.Laporan harus diringkas sesuai dengan tingkat penggunanya di dalam perusahaan.Tingkat ringkasan akan makin tinggi ketika arus informasi menuju ke atas dari para manajer tingkat yang lebih rendah ke pihak manajemen puncak.
Ø  Berorientasi pada pengecualian.Laporan pengendalian operasi harus mengindentifikasi berbagai aktivitas yang akan keluar dari kendali dan mengabaikan berbagai aktivitas yang berfungsi dalam batas normal.Hal ini memungkinkan para manajer memfokuskan perhatian mereka,pada berbagai area yang lebih banyak memiliki kebutuhan.
Ø  Tepat Waktu.Informasi yang tepat waktu,yang cukuo akurat dan lengkap,lebih berharga daripada informasi sempurna yang terlambat disampaikan hingga menjadi tidak berguna.
Ø  Akurat.Output informasi harus bebas dari kesalahan yang penting.Kesalahan yang penting adalah kesalahan yang menyebabkan pengguna melakukan tindakan yang salah atau gagal mengambil tindakan yang benar.
Ø  Lengkap.Informasi harus selengkap mungkin.Idealnya,tidak ada satu pun bagian informasi penting bagi pekerjaan atau keputusan yang tidak ada dalam output.
Ø  Menyeluruh.Output informasi harus disajikan sekomplit mungkin dalam laporan atau dokumen.Output harus menggunakan skema kode yang mewakili berbagai klasifikasi data yang kompleks.
2.Mendesain Tampilan Input
            Tampilan input data digunakan untuk menangkap berbagai fakta yang relevan dengan sumber daya,peristiwa,dan pelaku yang terlibat dalam berbagai transaksi proses bisnis.Input dibagi ke dalam dua golongan,yaitu:
-Mendesain Input Salinan Fisik.Bisnis saat ini masih banyak menggunakan dokumen input kertas.Dalam mendesain dokumen salinan fisik,desainer sistem harus mengingat beberapa aspek proses bisnis fisiknya.
Ø  Penanganan. Formulir input adalah bagian dari jejak audit dan harus dipelihara dalam bentuk yang dapat dibaca.Jika formulir input tersebut dapat disalahgunakan secara fisik,maka harus dibuat di atas kertas yang berkualitas tinggi.
Ø  Penyimpanan.Lamanya waktu penyimpanan dan kondisi lingkungan akan memengaruhi penampilan formulir.Data yang ditulis di atas kertas yang berkualitas rendah dapat menjdai kabur dalam kondisi yang ekstrem
Ø  Jumlah Salinan.Dokumen sumber sering kali dibuat dalam beberapa salinan untuk memicu beberapa aktivitas secara simultan dan untuk dasar rekonsiliasi.
Ø  Ukuran Formulir.Rata-rata jumlah fakta yang ditangkap untuk tiap transaksi memengaruhi ukuran formulir.
Ø  Desain formulir.Kesalahan administratif dan tidak tercantumnya data tertentu dapat menyebabkan masalah pemprosesan yang serius.Formulir input harus didesain agar mudah digunakan dan dapat mengumpulkan data seefisien serta seefektif mungkin.
Ø  Zona.Zona adalah area dalam formulir yang berisi data terkait.
Ø  Instruksi Melekat.Berada di dalam bagian formulir itu sendiri dan bukan merupakan lembar terpisah.
-Mendesain Input elektronik.Terbagi dalam dua jenis dasar,antara lain:
Ø  Input dari Dokumen Sumber.Perusahaan menggunakan berbagai dokumen sumber untuk sejumlah alasan.Beberapa perusahaan mencatat data di dokumen kertas karena langsung dirasa nyaman atau tidak nyaman atau tidak dapat dilakukan.Aspek penting dari pendekatan ini adalah mendesain tanpilan input yang secara visual mencerminkan dokumen sumber.
Ø  Input Langsung.Input data secara langsung mensyaratkan teknologi pengumpulan data terdistribusi ke sumber transaksi.Keuntungan dari input secara langsung adalah pengurangan kesalahan input yang akan merusak pemrosesan ke bawah.
-Peralatan Entri Data.Sejumlah peralatan entri data digunakan untuk mendukung input elektronik secara langsung.Alat ini meliputi terminal point of sale,alat pengenal karakter tinta magnetis,alat pengenal karakter optik,anjungan tunai mandiri,dan alat pengenal suara.
G.Mendesain Proses Sistem
            Setelah tabel basis data dan tampilan pengguna telah didesain,kita siap untuk mendesain komponen proses.Tahap ini dimulai dengan DFD yang dihasilkan dalam tahap desain umum.Tergantung dari keluasan aktivitas yang dilakukan dalam tahap desain umum,sistem dapat dispesifikasikan pada tingkat konteks atau dapat diperbaiki dalam DFD tingkat yang lebih rendah.
-Mendekomposisi DFD Tingkat Atas
            Untuk menunjukkan proses dekomposisi,maka akan digunakan DFD tingkat menengah dari sistem pembelian dan pengeluaran kas.DFD tingkat ini akan diasumsikan memberikan  cukup perincian untuk membuat diagram struktur berbagai modul program
-Mendesain Diagram Terstruktur.
            Pembuatan diagram struktur membutuhkan analisis DFD untuk membagi berbagai prosesnya menjadi funsi input,proses,dan output.
-Modul Sistem Pseudokode
            Program dengan tingkat yang lebih tinggi akan berkomunikasi dengan program dengan tingkat yang lebih rendah melalui perintah.”Call”.Modul-modul sistem dikodekan dalam tahap implementasi.Penggunaan pseudokode untuk menentukan fungsi modul memiliki dua keuntungan.Pertama,desainer dapat menyatakan logika terperinci modul tersebut,apapun bahasa pemograman yang digunakan.Kedua,walaupun pengguna akhir kurang memiliki keahlian pemograman,dia dapat secara aktif terlibat dalam tahap teknis.
H.Mendesain Pengendalian Sistem
            Tahap terakhir dalam tahap desain adalah desain pengendalian sistem.Ini meliputi pengendalian pemrosesan komputer,pengendalian basis data,pengendalian manual atas input ke dan output dari sistem,serta pengendalian atas lingkungan operasional.
I.Melakukan Percobaan Desain Sistem
            Setelah menyelesaikan desain terperinci,tim pengembangan biasanya melakukan percobaan desain sistem untuk memastikan bahwa desain tersebut bebas dari kesalahan konseptual yang dapat terprogram masuk ke dalam sistem akhirnya.
-Meninjau Dokumentasi Sistem
Laporan desain terperinci melaporkan dan menjelaskan.Laporan ini meliputi:
Ø  Desain semua output layar,laporan,dan dokumen operasional.
Ø  Diagram ER yang menjelaskan hubungan berbagai data dalam sistem
Ø  Bentuk normal ketiga desain untuk berbagai tabel basis data yang memspesifikasikan semua elemen data
Ø  Kamus data yang diperbarui yang menjelaskan masing-masing elemen data dalam basis data.
Ø  Desain untuk semua input layar dan dokumen sumber untuk sistem tersebut.
Ø  Diagram konteks untuk keseluruhan sistem
Ø  Diagram arus data tingkat bawah dari proses sistem tertentu
Ø  Diagram struktur untuk berbagai modul program dalam sistem,termasuk penjelasan pseudokode untuk tiap Modul
J.Peran Akuntan.
            Peran akuntan dalam tahap pembentukan dan pelaksanaan di SDLC adalah signifikan.Kebanyakan kegagalan sistem disebabkan karena desain yang tidak baik dan implementasi yang tidak benar.Sebagai pemegang kepentingan dalam semua sistem keuangan,para akuntan harus menerapkan keahlian mereka dalam proses ini untuk membimbing dan membentuk sistem yang jadi.Secara khusu,para akuntan harus terlibat dengan cara berikut ini:
1.Memberikan Keahlian Teknis
            Tahap desain terperinci melibatkan spesifikasi berbagai prosedur,aturan,dan konvensi yang akan digunakan dalam sistem tersebut.Dalam hal SIA,berbagai spesifikasi ini harus sesuai dengan GAAP,GAAS,dan peraturan SEC,serta aturan IRS.Kegagalan untuk menaatinya dapat mengarah pada tuntutan hukum pada perusahaan
2.Menentukan Standar Dokumentasi
            Dalam tahap implementasi,akuntan memainkan peran penting dalam menentukan dokumentasi sistem.Karena sistem keuangan harus diaudit secara berkala,sistem tersebut harus cukup terdokumentasikan.Akuntan harus secara aktif mendorong ketaatan pada berbagai standar dokumentasi yang berlaku.
3.Memverifikasi Kecukupan Pengendalian
            Aplikasi yang dihasilkan dari SDLC harus memiliki pengendalian yang sesuai dengan isi SAS 78.Untuk itu,dibutuhkan keterlibatan akuntan dalam tahap desain terperinci dan implementasi.Pengendalian dapat diprogram atau merupakan prosedur manual.Beberapa pengendalian adalah bagian dari operasi rutin sistem,sementara lainnya adalah tindakan khusus yang mendahului,mengikuti,atau mengawasi pemrosesan rutin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar